Alhamdulillah, Untuk yang kesekian kalinya saya sangat bersyukur kehadirat Allah SWT, karena kehadiran artikel kecil ini sangat dibutuhkan oleh umat Islam dewasa ini. artikel ini sangat membantu bagi para da’i kita dalam berdakwah kepada kaum muslimin juga non muslim (Kristiani).
Saya yakin isi artikel ini tidak akan pernah usang dalam dunia dakwah Kristologi (Perbandingan Islam-Kristen), sebab apa yang tertulis dalam artikel ini semuanya realita, dimana ke 10 alasan tersebut, benar-benar semuanya dilaksanakan oleh umat Islam.
Sangat tepat sekali judul yang diberikan dalam artikel ini, sebab pada kenyataannya 10 alasan pokok yang tertulis dalam Alkitab, benar-benar umat Islamlah yang selalu melaksanakannya, sementara umat Kristiani yang mengaku empunya Alkitab (Bible) justru tidak melaksanakannya.
Saya melihat bahwa isi artikel ini sama sekali tidak mendiskreditkan Alkitab atau pemeluk agama Kristen, tetapi justru mengajak mereka untuk mengkritisi dan mengkaji lebih dalam lagi Alkitab mereka sendiri.
Seandainya semua umat Kristiani melaksanakan apa yang tertulis dalam kitab mereka (khususnya ke 10 alasan tersebut), saya yakin tidak ada pilihan lain selain harus masuk Islam, karena pada dasarnya menurut Al Qur’an semua nabi (dari mulai Nabi Adam as, Nabi Ibrahim as, Nabi Musa as, Nabi Daud as (David), Nabi Zakaria as, Nabi Yahya as (Yohanes Pembaptis), Nabi Isa as (Yesus) sampai Nabi Muhammad SAW) mengajarkan tauhid, berarti mereka semua beragama islam.
Hal ini sesuai firman-Nya dalam Quran Surah Al Maidah : 83
أَفَغَيْرَ دِينِ اللَّهِ يَبْغُونَ وَلَهُ أَسْلَمَ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَإِلَيْهِ يُرْجَعُونَ ﴿٨٣﴾
Artinya:
” Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.”
Artikel ini sangat baik dimiliki oleh siapapun terutama bagi mereka yang ingin mencari kebenaran yang haqiqi, karena referensi-referensinya diambil dari dua sumber yang berbeda, yaitu Alkitab (Bible) dan Al Qur’an
Sebagai Ketua Umum Lembaga Kristologi Indonesia, saya pribadi sangat mendukung terbit terbitnya artikel ini karena manfaatnya sangat besar bagi umat beragama manapun.
Wassalam
Pengantar
JIKA KAMU MENCINTAI YESUS, MAKA KAMU HARUS MENJADI MUSLIM
Dalam Al Qur’an surat Maryam:16-37 disebutkan bahwa Maryam (Maria) ibu Nabi Isa as (Yesus) adalah seorang wanita shalihah yang seluruh hidupnya digunakan untuk mengabdi kepada Allah. Dia amat menjaga kehormatannya dari sentuhan laki-laki. Lalu Allah mengutus roh kudus (malaikat Jibril) utuk memberitahu Maryam bahwa dia akan melahirkan seorang anak laki-laki bernama Isa Almasih. Untuk membuktikan bahwa bayi laki-laki yang digendongnya itu bukanlah hasil perzinahan, Allah memberi mukjizat kepada Isa (Yesus) yang masih merah itu bisa berbicara:
Sebagaimana tercantum dalam Al Quran surah Maryam 30-33
قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا ﴿٣٠﴾
وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا ﴿٣١﴾
وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا ﴿٣٢﴾
وَالسَّلَامُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدتُّ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا ﴿٣٣﴾
Artinya:
30. Berkata Isa: "Berkata 'Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi,
31. dan dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;
32. dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.
33. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali".
Selain mukjizat bisa berbicara ketika masih bayi berusia beberapa hari, Allah juga memberi mukjizat kepada nabi Isa as (Yesus) setelah menjadi nabi, seperti bisa menghidupkan orang mati, menyembuhkan orang berpenyakit lepra, orang buta mata bisa melihat dan lain-lain,
Sebelum nabi Isa lahir, masyarakat Medeterania memiliki kepercayaan yang sudah mendarah daging menyembah Dewa Matahari. Menurut keyakinan mereka, dewa ingin menyelamatkan dan menebus dosa manusia dengan berinkarnasi menjadi manusia anak dewa. Anak dewa ini lahir di hari Minggu (Sunday; sun=matahari; day=hari) tanggal 25 Desember. Di Persia, anak dewa matahari ini disebut Mithra, di Syiria dinamai Tammuz, di Yunani bernama Dyonisus, di Mesir disebut Osiris, dan lain-lain.
Sedangkan orang-orang Yahudi hanya mempercayai Allah sebagai satu-satunya Tuhan Pencipta Alam semesta. Pada mulanya nabi Ibrahim (nenek moyang bangsa arab dan israel) yang berbahasa semit memanggil Tuhannya: Allah atau Eloah. Setelah kematian nabi Sulaiman (raja salomo), Israel pecah menjadi dua. Israel utara menyebut Allah dengan elohim (Allah yang Maha Kuasa); Israel selatan (Yudea) setelah dihancurkan Nebudkadnezar (Babilonia) dan karena ancaman penguasa negara penghancur, maka dia menyamarkan nama Allah menjadi YHWH (Yahweh), yang dalam bahasa Arab berarti “ya Huwa” (ya Dia). Kondisi seperti ini sama dengan yang dialami umat Islam di Indonesia yang ditekan oleh penguasa, sehingga mereka tidak berani menyebut nama Allah, melainkan hanya menyebut Tuhan YME (Yang Maha Esa).
Orang yahudi Essenes seperti nabi Zakaria, nabi Yahya dan nabi Isa (yesus) selalu mengikuti ajaran nabi Ibrahim dan menegakkan hukum Taurat nabi Musa as. Sehingga mereka pun menjalani khitan atau sunat, berdoa, dan berwudhu (bersuci), dan sujud dalam shalat.
Dalam Bible Lukas 1:59 disebutkan;
“Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya”
Dalam Bible Keluaran 40:31-32 disebutkan;
“Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebutkan oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.”
Setiap akan shalat mereka selalu berwudhu atau bersuci:
Dalam Bible Lukas 2:21disebutkan;
“Musa dan Harun serta anak-anaknya membasuh tangan dan kaki mereka dengan air dari dalamnya. Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan apabila mereka datang mendekat kepada mezbah itu, maka mereka membasuh kaki dan tangan seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa.”
Meskipun Paulus telah melakukan beberapa perubahan terhadap ajaran Yesus, dia tetap setia menghormati wudhu sebagaimana dinyatakan dalam Kisah Rasul 21:26 berikut ini:
“Pada hari berikutnya Paulus membawa orang-orang itu serta dengan dia, dan ia mentahirkan (mensucikan) diri bersama-sama dengan mereka, lalu masuk ke Bait Allah........”
Para nabi seperti Ibrahim, Musa, Yosua (Yusak) dan Yesus saat shalat pasti melakukan sujud. Hal ini diakui sendiri oleh Alkitab:
Dalam Bible (Bilangan 20:14 disebutkan;
“Lalu sujudlah Abram, dan Allah berfirman kepadanya.....”
Dalam Bible Kejadian 17:3 disebutkan;
“Maka pergilah Musa dan Harun dari umat itu ke pintu Kemah Pertemuan, lalu sujud. Kemudian tampaklah kemuliaan Tuhan kepada mereka.”
Dalam Bible Yosua 5:14 disebutkan;
“Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata kepadanya:”Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?”
Dalam Bible Mazmur 95:6 disebutkan;
“Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita,”
Dalam Bible Matius 26:39; Markus 14:35; Lukas 22:41-42 disebutkan;
“Maka Ia (Yesus) maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”
Dan Yesus sendiri dengan tegas menyatakan bahwa dia tidak akan menghapus atau mengganti hukum Taurat:
Dalam Bible Matius 5:18 disebutkan;
”Karena Aku (Yesus) berkata kepada-mu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.”
Kepergian Yesus setelah selamat dari upaya pembunuhan dan penyaliban, terjadi keadaan:
1. Murid-murid Yesus tetap melanjutkan ajaran gurunya yakni bertauhid (tidak ada tuhan selain Allah) dan menegakkan hukum Taurat.
2. Masyarakat yang sudah mendarah daging dengan kepercayaan kepada Dewa Matahari dan Anaknya dengan berbagai nama di wilayah masing-masing, menganggap bahwa nabi Isa (Yesus) yang mampu melakukan sesuatu yang luar biasa (mukjizat) adalah Anak Dewa Matahari, yang kemudian disebut sebagai Anak Tuhan Allah.
3. Penguasa kekaisaran Romawi melihat kesamaan agama-agama yang dianut oleh penduduk di wilayah kekuasaanya, meskipun nama dewanya berbeda: Mithra, Tammuz,Osiris dan Dionysius. Kecuali bangsa Yahudi yang hanya menyembah kepada Allah.
Agar tidak terjadi kekacauan karena masalah agama yang bisa merugikan imperium Romawi, maka kekaisaran Romawi berusaha mempersatukan agama-agama mereka yang pada hakekatnya tuhan sesembahan mereka adalah sama, dewa matahari, meskipun namanya berbeda. Disamping masyarakat Medeterania sudah menganggap sudah menganggap Yesus adalah Anak Dewa Matahari, sekaligus sebagai inkarnasi dewa berwujud manusia, Romawi ingin menampilkan figur yang bisa mewakili agama Yahudi, maka ditunjuklah Yesus untuk dijadikan figur sentral kesatuan agama tersebut. Yesus dijadikan sebagai Anak Tuhan pengganti Anak Dewa Matahari, dengan kompensasi seluruh ajaran Taurat Musa yang ditegakkan oleh Yesus diganti dengan tatacara agama penyembah berhala atau dewa matahari.
Penguasa Romawi menugasi semacam Badan Intelijen di masa kini, yang kemudian menunjuk Sauls (Paulus) sebagai pelaksananya dengan cara melakukan ilfiltrasi di internal murid-murid Yesus.Oleh karena itu kita bisa memahami kesimpangsiuran pengakuan pertobatan Paulus yang dicatat oleh dokter pribadinya, Lukas, dalam Kisah Para Rasul 9:7; 22:9; dan 26:13-14.
Paulus sebagai agen intelejen yang diback up penuh oleh penguasa, berhasil mempengaruhi masyarakat Medeterania yang memang sudah menganalogikan bahwa Yesus itu sama dengan Anak Dewa Matahari. Surat-surat Paulus dianggap surat suci, dan Injil yang diterima Yesus dari Allah diganti dengan Injil yang berisi cerita tentang Yesus. Surat Paulus dan Injil buatan orang-orang dekat Paulus ini kemudian dikumpulkan menjadi Kitab Suci Perjanjian Baru (PB) yang kemudian menjadi pegangan hidup bagi umat Kristen sekarang.
Paulus menggugat kebenaran ajaran Taurat yang ditegakkan oleh Yesus. Selama hidupnya, Yesus tidak pernah memakan daging babi, juga tidak pernah menghalalkan daging hewan haram ini, karena hukumTaurat mengharamkannya ( Imammat 11:7 dan ulangan 14:8 ). Sedangkan Paulus dan pengikutnya menghalalkannya atas nama Yesus ( Markus 7:19 ); Yesus sunat Paulus melarang sunat, dan lainnya dapat dibaca pada buku ini, 10 Alasan menjadi Pengikut Yesus yang setia harus masuk Islam.
Semua ajaran dan tata cara ibadah yang dilaksanakan oleh nabi-nabi Allah, seperti Ibrahim (Abraham), Musa, Daud (David), Zakaria, Yahya (Yohanes Pembaptis) dan Isa alaihis salam (Yesus) (semoga Allah melimpahkan keselamatan dan kedamaian padanya). Diikuti dan dilestarikan oleh umat Islam. Sebenarnya masih banyak alasan dalam AlKitab yang membuktikan bahwa untuk menjadi pengikut Yesus yang setia jalan satu-satunya harus masuk Islam. Namun sebagai bahan kajian bagi para pemula yang ingin mengetahui Kajian Kristologi Praktis, maka kami angkat 10 alasan saja yang memberikan bukti bahwa kami umat Islam adalah pengikut Yesus (Nabi Isa as) yang sebenarnya. Nabi Muhammad Saw adalah penerus ajaran nabi Isa as. JIKA KAMU BENAR MENCINTAI NABI-NABI ALLAH, TERMASUK MENCINTAI NABI ISA AS (YESUS), MAKA KAMU HARUS MENJADI MUSLIM (ORANG ISLAM).
Dalam Al Quran surah Ali Imran:85 disebutkan:
وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ ﴿٨٥﴾
Artinya:
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.”
Semoga artikel kajian Kristologi Praktis ini memberikan manfaat bagi yang ingin mencari kebenaran hakiki. Kritik dan saran anda, sangat kami harapkan demi kesempurnaan buku kecil ini.
1. Mengenai Makanan Haram
Alkitab cetakan baru tahun 1996-2005
Imamat 11:7-8 ”Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya janganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu.”
Ulangan 14:8 ”juga babi hutan, karena memang berkuku belah, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan janganlah kamu terkena bangkainya.”
Alkitab cetakan lama 1991
Imamat11:7-8 ”Demikian juga babi, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak, haram itu bagimu.”
Alkitab cetakan lama tahun 1941
Imamat 11:7-8 ”Dan lagi babi, karena soenggoehpon koekoenja terbelah doewa, ija itoe bersiratan koekoenja, tetapi tiada ija memamah bijak, maka haramlah ija kapadamoe. Djangan kamoe makan daripada dagingnja dan djangan poela kamoe mendjamah bangkainja, maka haramlah ija kapadamu.”
Catatan: Menurut Alkitab babi itu haram. Kenyataanya oleh mereka (umat kriten) baik diternak secara khusus, dipelihara, dirawat dan dijadikan sebagai bahan dagangan, dagingnya diperjualbelikan sebagai sumber penghidupan. Padahal jangankan memakannya, menyentuh tubuhnya saja dilarang dalam Alkitab.
Semua umat Islam mengharamkan babi. Tetapi hampir semua umat Kristiani justru makan babi, kecuali sebagian kecil saja dari sekte Advent. Ini membuktikan bahwa yang ikut firman Allah dalam Alkitab tentang haramnya babi, adalah umat Islam. Sementara umat Kristiani yang menjadikan Alkitab sebagai Kitab Sucinya, justru tidak mengharamkan makan babi, bahkan babi merupakan makanan kesukaan mereka.
Menjadi pertanyaan , mengapa umat Kristiani tidak mengharamkan makan babi, justru malah mereka menghalalkannya?? Ternyata tanpa mereka sadari , mereka telah mengikuti paham Paulus yang mengatakan bahwa segala sesuatu itu halal. Perhatikan ucapan Paulus sebagai berikut:
1. Korintus 6:12 ”Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun.”
Ayat-ayat dalam berbagai bahasa tersebut adalah Surat Kiriman Paulus kepada jemaatnya di daerah Korintus. Pendapat Paulus yang menghalalkan sesuatu, seperti daging babi dan lain-lain, bertolak belakang dengan firman Allah yang mengharamkan babi.
Sebagai umat beragama yng taat, semestinya yang diikuti adalah firman Allah, bukan pendapat Paulus yang hanya manusia biasa.
Seandainya umat Kristiani mengikuti firman Allah tentang haramnya babi dan lain-lain, dan bagaimana cara menyembelih hewan, rasanya dalam hal makanan, tidak terlalu diragukan lagi antara Islam dan Kristan bila menghadapi jamuan atau sejenisnya.
Ada juga sebagian umat Kristiani mengatakan bahwa yang haram itu adalah “babi hutan”, jadi “babi piaraan” tidak haram. Padahal Alkitab cetakan lama tertulis “babi”, sementara Alkitab cetakan baru diubah menjadi “babi hutan” Tentu saja yang benar yaitu “babi”, sebab semua Alkitab cetakan lama tertulis “babi”.
Makna “ babi haram” , berarti semua babi haram, tidak boleh dimakan, termasuk babi hutan. Tetapi “babi hutan haram”, berarti semua babi boleh dimakan, kecuali babi hutan.
Contoh: kata “dilarang mrerokok “ maknanya semua rokok apapun mereknya tidak boleh dihisap. Manakala diubah menjadi “dilarang merokok bentoel”, berarti semua rokok bisa dihisap, kecuali rokok bentoel bukan? Ini membuktikan bahwa penambahan satu kata saja bisa mengubah makna dan arti.
Contoh lain “orang “ jika ditambahkan kata “hutan” akan menjadi “ orang hutan”, tentu artinya sangat jauh berbeda. Demikian juga “babi” dengan “babi hutan” pasti berbeda.
Tetapi sebagian umat kristiani ada juga yang menjadikan alasan babi halal berdasarkan Injil Matius 15:11 sebagai berikut:
“Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk kedalam mulut yang menajiskan orang , melainkan yang keluar dari mulut yag menajiskan orang.”
Alasan tersebut tidak rasional dan tidak kuat, sebab jika asal masuk ke dalam mulut manusia tidak menajiskan, bagaimana jika yang masuk ke mulut adalah : ganja, morphin, shabu-shabu dan sejenisnya apakah jadi halal walaupun merusak tubuh, jiwa dan pikiran manusia?
Yang namanya ganja, morphin, shabu-shabu dan sejenisnya, walaupun sebelum masuk ke mulut manusia dibacakan doa kepada Tuhan atau Yesus, tetap saja haram hukumnya.
Ternyata apa-apa yang benar , yang pernah difirmankan oleh Allah dalam Alkitab seperti babi haram , diwahyukan kembali oleh Allah SWT melalui malaikat Jibril kepada Nabi kita Muhammad Saw, di dalam Al Qur’an. Alhamdulillah, dimanapun , siapapun dan sampai kapanpun umat Islam tetap akan mengharamkan babi. Firman Allah SWT, babi haram : Qs Al Baqarah:173, Qs Al Maidah;3, Qs Al An’aam:145, dan Qs An Nahl:115.
Dalam Al Quran surah Al Baqarah:173
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ ۖ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿١٧٣﴾
” Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Dalam Al Quran surah Al An ‘aam:145
Artinya:
"Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi, karena sesungguhnya semua itu kotor atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
2. Tentang Mengkafani Mayat
Dalam Bible Markus 15:46 disebutkan:
”Yusuf pun membeli kain lenan, kemudian ia menurunkan mayat Yesus dari salib dan mengafaninya dengan kain lenan itu. Lalu ia membaringkan Dia didalam kubur yang digali di dalam bukit batu. Kemudian digulingkannya sebuah batu ke pintu kubur itu.”
Catatan : Menurut ayat-ayat Alkitab di atas, ternyata Yesus mati dikafani dan dikuburkan tidak pakai peti. Bahkan kuburan Yesus tidak dibeton tapi hanya diletakkan sebuah batu diatasnya sebagai tanda. Tapi umat Kristen justru matinya pakai jas, pakai sepatu, dihiasi serapih mungkin bagaikan seorang pengantin dalam pelaminan, pakai peti dan kuburnya dibangun seperti rumah. Ketika Yesus mati, mayatnya juga disegerakan untuk dikubur walaupun baru mati beberapa jam. Tapi umat Kristiani, sering mayat itu dibiarkan sampai beberapa hari sambil menunggu keluarganya yang jauh untuk menengoknya.
Umat Islam bila mati , disunnahkan mayatnya harus disegerakan menguburkannya, dikafani, dan tidak pakai peti. Ini berarti matinya umat Islam sama seperti matinya Yesus. Sebagaimana manusia lahir tanpa bawa apa-apa, demikian pula jika mati tidak ada yang dibawa menghadap Allah, bekalnya hanyalah iman dan taqwa.
3. Yesus Mengaku Utusan Tuhan
Dalam Bible Yohanes 5:30 disebutkan:
“aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku”.
Dalam Bible Lukas 10:16 disebutkan:
“Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan barang siapa menolak kamu, ia menolak Aku,; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku.”
Dalam Bible Markus 9:37 disebutkan:
“ Siapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku.”
Dalam Bible Matius 10:40 disebutkan:
“Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barang siapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku “.
Catatan: Keempat injil semuanya menulis pengakuan Yesus bahwa dia itu hanya seorang utusan Tuhan atau Rasul Tuhan. Bahkan masih banyak ayat-ayat lain di dalam Alkitab itu sendiri, dimana Yesus mengaku bahwa dia hanya sebagai seorang utusan Tuhan. Yesus mengaku dengan jujur dan polos, bahwa dia hanyalah seorang utusan Tuhan, rasul Tuhan.
Umat Islam menjadikan Yesus sebagai utusan Tuhan atau rasul Tuhan sebagaimana pengakuan Yesus yang tertulis dalam Alkitab. Sementara semua umat Kristen menjadikan Yesus sebagai Tuhan yang disembah. Ini membuktikan bahwa umat Islamlah yang mematuhi ajaran Yesus.
Perhatikan pengakuanYesus sendiri, bahwa dia hanya seorang utusan Tuhan.
Bukti lain bahwa Yesus benar-benar hanya seorang utusan Tuhan, baiklah kami kutip kembali dan kami komentari masih pada ayat tersebut tadi, untuk membuktikan pengakuan Yesus sendiri bahwa dia bukanlah Tuhan dan juga bukan Allah, tetapi hanya benar-benar hanya seorang utusan Tuhan saja.
Dalam Bible Yohanes 50:30 disebutkan:
“Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku”.
Catatan: Jika Yesus itu Tuhan, sangat tidak masuk di akal sehat, Tuhan tidak bisa berbuat apa-apa dari diri-Nya sendiri.
Dan tidak mungkin Tuhan tidak bisa menuruti kehendak-Nya sendiri. Yang namanya Tuhan, pasti Dia Maha Kuasa, jadi Dia bisa berbuat menurut kehendak-Nya sendiri.
Yesus mengaku dengan jujur dan polos bahwa dia tidak bisa berbuat apa-apa atas dirinya sendiri dan tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, karena dia hanya seorang utusan Tuhan, bukan Tuhan!!
1. Setiap yang diutus Tuhan, pasti bukan Tuhan
2. Yesus diutus oleh Tuhan , berarti...........
3. Yesus bukan Tuhan, tetapi hanya utusan Tuhan
4. Setiap yang tidak bisa berbuat apa-apa atas dirinya sendiri, pasti bukan Tuhan
5. Yesus tidak bisa berbuat apa-apa atas dirinya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan
6. Setiap yang tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, pasti bukan Tuhan.
7. Yesus tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan
Di dalam Al Qur’an yang Allah wahyukan kembali kepada nabi Muhammad Saw, Yesus (nabi Isa as) juga mengatakan bahwa dia hanyalah seorang utusan Tuhan atau rasul Tuhan, bahkan hanya untuk bani Israil saja , bukan untuk seluruh dunia.
Dalam Al Quran surah Ali Imran:48-49 disebutkan:
وَيُعَلِّمُهُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرَاةَ وَالْإِنجِيلَ ﴿٤٨﴾
وَرَسُولًا إِلَىٰ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنِّي قَدْ جِئْتُكُم بِآيَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ ۖ أَنِّي أَخْلُقُ لَكُم مِّنَ الطِّينِ كَهَيْئَةِ الطَّيْرِ فَأَنفُخُ فِيهِ فَيَكُونُ طَيْرًا بِإِذْنِ اللَّهِ ۖ وَأُبْرِئُ الْأَكْمَهَ وَالْأَبْرَصَ وَأُحْيِي الْمَوْتَىٰ بِإِذْنِ اللَّهِ ۖ وَأُنَبِّئُكُم بِمَا تَأْكُلُونَ وَمَا تَدَّخِرُونَ فِي بُيُوتِكُمْ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لَّكُمْ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ ﴿٤٩﴾
Artinya :
48. ”Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab Hikmah, Taurat dan Injil.”
49. ”Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mu'jizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman."
Dalam Al Quran surah Az Zukhruf:59 disebutkan:
إِنْ هُوَ إِلَّا عَبْدٌ أَنْعَمْنَا عَلَيْهِ وَجَعَلْنَاهُ مَثَلًا لِّبَنِي إِسْرَائِيلَ ﴿٥٩﴾
Artinya:
59. ”Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya ni'mat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani Israil.”
Dalam Al Quran surah Ash Shaff:6 disebutkan:
وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِن بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ ۖ فَلَمَّا جَاءَهُم بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَـٰذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ ﴿٦﴾
Artinya:
“Dan (ingatlah) ketika 'Isa Putera Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)" Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata."
Keterangan : Ada juga sebagian orang yang membantah bahwa yang disebut oleh Al Qur’an Qs Ash Shaff :6 adalah AHMAD, bukan MUHAMMAD.
Hal ini kami jelaskan, menurut Hadist Rasulullah Saw, disebutkan bahwa beliau punya beberapa nama panggilan, sebagaiman hadis sebagai berikut:
HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Ahmad, Malik
“Sesungguhnya aku memiliki beberapa nama: Aku adalah Muhammad, dan aku adalah Ahmad , dan aku adalah Al Maahi ( penghapus) karena kekufuran dihancurkan olehku. Aku adalah Al-Haasyir dimana orang ramai dikumpulkan setelah masaku. Aku adalah Al Aaqib karena tidak ada lagi nabi penutup setelahku.”
4. Yesus Ajarkan Dua Kalimat Syahadat Dan Mengaku Dia Hanya Seorang Utusan Tuhan
Dalam Bible Yohanes 17:3
“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah engkau utus”.
Catatan: Yesus mengaku dengan jujur dan polos bahwa satu-satunya Allah yang benar, adalah Allah SWT, dan dia hanya seorang utusan Tuhan. Ini berarti Yesus mengajarkan dua kalimat syahadat (syahadatain), yang jika di bahasa arabkan “ Asyhadu anla ilaaha illallahu, wa asyhadu anna Isa rasulullah”.
Nah sepeninggal Yesus, nabi kita Muhammad saw juga mengajarkan dua kalimat syahadat (syahadatain) yaitu : “ Asyhadu anla ilaaha illallahu, wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah.”
Ini merupakan suatu bukti bahwa kita umat Islamlah yang meneruskan ajaran Yesus tersebut. Sementara umat Kristen tidak mengenal dua kalimat syahadat. Bahkan syahadatain bagi seluruh umat Islam didunia, merupakan pintu awal menjadi seorang muslim.
Pada ayat tersebut, sangat jelas sekali Yesus mengaku dengan jujur dan polos bahwa satu-satunya Tuhan yang benar adalah Allah SWT dan ia hanya seorang utusan saja.
Apa yang Yesus ucapkan pada Yohanes 17:3 tadi, sama sekali tidak dianggap dan tidak dilaksanakan oleh mereka. Bahkan mereka menjadikan Yesus sebagai Tuhan atau Allah itu sendiri yang mereka sembah. Na’uudzubillaahimindzaalik.
Nah dari ucapan Yesus dalam Yohanes 17:3 tadi, membuktikan bahwa umat Islamlah yang melaksanakan ajaran Yesus yang mengatakan bahwa satu-satunya Tuhan adalah Allah dan Dia (Yesus) hanyalah seorang utusanTuhan, bukan Tuhan!! Sementara umat Kristiani menjadikan Tuhan itu Trinitas dan Yesus itu salah satu dari oknum Tuhan itu sendiri.
5. Menghadap Qiblat
Dalam Bible Mazmur 5:8
“Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau.”
Penjelasan: Alkitab mengajarkan bahwa jika sembahyang (sholat) harus menghadap ke kiblat dengan cara berlutut dan bersujud menyembah kepada-Nya. Sementara umat Kristiani pada setiap ibadah mereka atau sembahyangnya menghadap kemana saja mereka mau.
Ini menunjukkan bahwa umat Islamlah yang melaksanakan ajaran Allah dan Yesus di dalam Alkitab, dimana setiap waktu mau sholat harus menghadapkan wajahnya ke arah Bait Allah.
Bait Allah = Bethel = Baitullah = Ka’bah
Semua umat Islam dimanapun mereka berada, jika mau mengerjakan shalat wajib maupun shalat sunnah pasti bersujud menghadap kiblat.
Ketika Yesus masih hidup, setiap dia berdoa, selalu berlutut dan bersujud menyembah Tuhannya. Perhatikan bagaimana yesus berdoa sambil berlutut dan bersujud kepada Allah.
Dalam Bible Lukas 22:41-44
(41) ”Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu ia berlutut dan berdoa kata-Nya:(42) “Ya Bapa-Ku , jikalau Engkau mau, ambilah cawan ini daripada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.” (43) ”Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya (44)Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa . Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.”
Penjelasan: ayat ini memberikan bukti bahwa Yesus itu hanyalah seorang utusan Tuhan. Buktinya Tuhan mengutus malaikat-Nya untuk memberikan kekuatan pada Yesus. Dan ayat ini juga menjelaskan bahwa Yesus bukan Tuhan, sebab dia masih harus berdoa kepada Tuhan. Jika Yesus itu Tuhan tidak perlu lagi tuhan harus berdoa,. Jika Yesus itu Tuhan , mana mungkin Tuhan sangat ketakutan ketika malaikat menampakan diri kepada-Nya. Tidak masuk akal sehat Tuhan harus takut sama malaikat bukan?
a. Setiap yang berdoa kepada Tuhan , pasti bukan Tuhan
b. Yesus berdoa kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan
c. Setiap yang takut kepada malaikat Tuhan, pasti bukan Tuhan
d. Yesus takut kepada malaikat Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan
6. Yesus Mengajarkan Tauhid
Dalam Bible Matius 4:10 disebutkan
"Maka berkatalah Yesus kepadanya:”Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis:Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”
Penjelasan: Marilah kita ikuti dahulu perjalananYesus dalam Mat 4:1-10 sebelum dia menjadi Utusan Tuhan ataukah Tuhan ataukah Rasul ataukah Nabi ?????,
(1). Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
(2) Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.
(3). Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.”
(4) tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”
(5) Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,
(6) lalu berkata kepada-Nya :”Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis : Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan Malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menenteng Engkau di atas tangan-Nya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.”
(7) Yesus berkata kepada-Nya: “Ada pula tertulis Janganlah engkau mencobai Tuhan Allahmu!”
(8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
(9) dan berkata kepada-Nya: “Semua itu akan kuberikan kepada –Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.”
(10) Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis : Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”
Dari skenario jalannya cerita tersebut, dapatlah kita simpulkan bahwa terhadap iblis saja Yesus mengajarkan Tauhid. Artinya menyembah itu hanya kepada Allah saja.
Ini membuktikan bahwa iblis saja tahu dan mengerti bahwa Yesus itu bukan Tuhan!!
Jika Yesus itu tuhan, tentu dia akan berkata: Enyahlah iblis , sebab ada tertulis “Hanya kepadaku saja engkau menyembah”.
Tidak disangsikan lagi bahwa Yesus bukan Tuhan yang harus disembah. Tapi anehnya umat Kristiani menjadikan Yesus sebagai Tuhan yang disembah.
Yesus menyuruh menyembah kepada Tuhan. Semua umat Islam dimanapun mereka berada, menyembah hanya kepada Tuhan yang disembah oleh Yesus, sementara umat Kristen menjadikan Yesus sebagai sesembahan. Ini membuktikan bahwa umat Islamlah pengikut Yesus yang setia.
Perhatikan Dalam Al Qur’an surah Ali 'Imran:51:
إِنَّ اللَّهَ رَبِّي وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ ۗ هَـٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيمٌ ﴿٥١﴾
51. ”Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus. " (Qs Ali 'Imran:51)
64. inna (al)laaha huwa rabbii warabbukum fa(u)'buduuhu haadzaa shiraathun mustaqiim(un)
64. Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus. (Qs Az Zukhruf:64)
Bahkan setiap hari kami umat Islam minimal 17 kali mengucapkan
5. iyyaaka na'budu wa-iyyaaka nasta'iin(u)
artinya: 5. Hanya Engkaulah yang kami sembah[6], dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan[7]. (Qs Al Fatihah:5)
Apa yang Yesus ajarkan dalam Alkitab, bahwa menyembah itu hanya kepada Allah yang dia sembah, ternyata kami umat Islamlah yang melaksanakan dan mengaminkan ucapan Yesus tersebut, baik dalam Alkitab maupun dalam Al Qur’an.
Dalam ayat lain , Yesus memberikan kesaksian langsung dari mulutnya sendiri ketika bersoal jawab dengan orang saduki, bahwa Tuhan itu Allah kita dan Tuhan itu Esa!! Perhatikan ucapan Yesus pada ayat dibawah ini:
Markus 12:28-32
(28). Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya:”Hukum manakah yang paling utama?’
(29). Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang israel, tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
(30). Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
(31). Dan hukum yang kedua ialah:Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.”
(32). Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: “Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.
Alkitab bahasa Inggris juga menguatkan bahwaYesus memberikan kesaksian bahwa Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa!!
Semua ayat-ayat Alkitab dalam berbagai bahasa menunjukkan bahwa Yesus sendiri memberikan kesaksian bahwa Tuhan itu Esa, bukan Trinitas. Yesus memberikan kesaksian bahwa Tuhan itu Esa, sebab pada jaman beliau masih hidup, tidak pernah beliau mengajarkan paham Trinitas. Paham Trinitas ini baru muncul pada tahun 325 Masehi ketika konferensi Nicea, oleh raja Constantin.
Oleh sebab itu seumur hidupnya Yesus tidak pernah tahu jika ajaran ketuhanan yang beliau ajarkan berubah menjadi paham Trinitas; artinya Bapa itu Tuhan, Yesus itu Tuhan dan Roh kudus itu juga Tuhan.
Salah satu contoh ayat Trinitas di dalam Alkitab yaitu 1 Yoh 5:7-8 berbunyi:
(7) Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga; Bapa, Firman dan Roh kudus; dan ketiganya adalah satu.
(8) Dan ada tiga yng memberi kesaksan di bumi): Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.
Penjelasan: Ayat yang berada dalam kurung kurawal tadi (.......) adalah ayat Trinitas. Dalam catatan kaki Alkitab, ayat tersebut dinyatakan tidak asli . Nah kalau tidak asli, berarti palsu bukan?
Umat Islam dimanapun mereka berada, semuanya menjadikan Tuhan sebagai Allah yang Esa seperti yang Yesus katakan. Bahkan dalam Al Qur’an, orang yang menjadikan tuhan-tuhan lain selain Allah, atau mempersekutukan-Nya dengan yang lainnya adalah kafir hukumnya.
Perhatikan ayat-ayat Al Qur’an, Qs Al-maidah:72-73 berikut:
Artinya:
72. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. 73. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.
(Qs Al maidah:72-73)
Pada dasarnya ada cukup banyak firman-firman Allah dalam Alkitab yang mengatakan Tuhan itu Esa, seperti ayat-ayat berikut ini:
Ulangan 6:4 Dengarlah, hai orang Israil: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
Yesaya 45:6 Supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain,
Yesus memberikan kesaksian bahwa Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu Esa dan tidak ada Tuhan selain Allah (Laa illaaha Ilallaahu). Al Qur’an juga demikian, mengatakan Tuhan itu Esa “Qul huwallahu ahad”(Katakanlah Dialah Allah Yang Maha Esa)
Ayat-ayat Alkitab tersebut memberikan kesaksian bahwa Tuhan itu Esa dan tidak ada Tuhan selain Allah. Nah ajaran Yesus dan Tuhannya tentang keesaan Allah (tauhid), umat Islamlah yang melaksanakan.
________________________________________
[6] Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
[7] Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.
7. Masalah Jilbab
1.Korintus 11:5-6, 10,13
(5)Tetapi setiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepala, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya.
(6) Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya.
(10) sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa dikepalanya oleh karena para malaikat.
(13) Pertimbangkanlah sendiri: Patutkah perempuan berdoa kepada Allah dengan kepala tidak bertudung?
Catatan: Alkitab mengajarkan, wanita harus berjilbab, artinya harus menutupi kepalanya. Bahkan sangsinya jika tidak menutupi kepalanya, rambutnya harus digunting alias dibotakin.
Dalam semua lukisan gambar bunda Maria ibunya Yesus, tampak dia memakai jilbab. Juga semua biarawati walaupun kurang sempurna, mereka memakai penutup kepala sejenis jilbab. Ini membuktikan orang yang menutup kepala dengan jilbab,
8. Yesus Mengaku Nabi
Mat 13:57 Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.Maka Yesus berkata kepada mereka: “Seorang nabi dihormati dimana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya.” (Mat 21:11, Mar 6:4, Luk 4:24, Luk 3:33, Yoh 4:44)
Perhatikan, Alkitab bahasa-bahasa daerah seperti dibawah ini juga menjelaskan bahwa Yesus mengaku dengan jujur bahwa dia itu hanyalah seorang Nabi, bukan Tuhan! .....................
Penjelasan: Yesus saja mengaku dengan jujur bahwa dia hanyalah seorang nabi. Semua umat Islam dimanapun mereka berada, menjadikan Yesus sebagai seorang nabi saja.
Tapi anehnya semua umat Kristen tidak mau menjadikan Yesus sebagai nabi mereka. Bahkan mereka jadikan Yesus sebagai Tuhan mereka. Padahal ayat-ayat yang mengatakan Yesus itu Tuhan, sangatlah lemah sekali, karena sebagian besar hanyalah berupa kesaksian dalam Surat Kiriman Paulus kepada jemaatnya di beberapa tempat. Ini juga membuktikan bahwa umat Islamlah yang mengikuti perkataan dan kesaksian Yesus akan dirinya sebagai seorang nabi.
Al Qur’an juga menjelaskan bahwa nabi Isa hanyalah seorang hamba Allah, seorang utusan Allah atau seorang Nabi Alllah
Qs Ali ‘Imran:48-49 :
48. wayu'allimuhu (a)lkitaaba wa(a)lhikmata wa(al)ttawraata wa(a)l-injiil(a)
49. warasuulan ilaa banii israa-iila annii qad ji/tukum bi-aayatin min rabbikum annii akhluqu lakum mina (al)ththhiini kahay-ati (al)ththhayri fa-anfukhu fiihi fayakuunu thayran bi-idzni (al)laahi waubri-u (a)l-akmaha wa(a)l-abrasha wauhyii (a)lmawtaa bi-idzni (al)laahi wa-unabbi-ukum bimaa ta/kuluuna wamaa taddakhiruuna fii buyuutikum inna fii dzaalika laaayatan lakum in kuntum mu/miniin(a)
Artinya :
48. Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab[196], Hikmah, Taurat dan Injil.
49. Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman.
Qs Az Zukhruf:59:
59. in huwa illaa 'abdun an'amnaa 'alayhi waja'alnaahu matsalan libanii israa-iil(a)
Artinya:
59. Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani lsrail[1363]
________________________________________
[196]. Al Kitab di sini ada yang menafsirkan dengan pelajaran menulis, dan ada pula yang menafsirkannya dengan kitab-kitab yang diturunkan Allah sebelumnya selain Taurat dan Injil.
[1363]. Ayat ini menegaskan pandangan Islam terhadap kedudukan lsa a.s.
9. Masalah Khitan / Sunat
Lukas 2:21 Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.
Penjelasan: Yesus disunat karena mengikuti perintah Tuhannya pada Kejadian 17 melalui nabi Ibrahim. Semua orang yang mengaku umat Muhammad dan beragama Islam, pasti disunat karena mengikuti sunnah nabi Ibrahim as. Tapi umat Kristen tidak menjadikan sunat/khitan sebagai suatu ketetapan/keharusan, padahal menurut Alkitab sunat itu wajib hukumnya. Perhatikan bagaimana asal mula perintah bersunat yang diwahyukan Allah melalui Nabi Ibrahim dalam Alkitab sebagai berikut:
Kejadian 17 :9-14
(9) Lagi firman Allah kepada Abraham: “Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun temurun.
(10) Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;
(11) Haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu.
(12) Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki diantara kamu, turun temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu.
(13) Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal.
(14) Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku.”
Dari bunyi firman Allah tersebut sangatlah jelas bahwa khitan atau sunat itu wajib hukumnya, karena bagi yang tidak bersunat ancamannya dihukum mati.
Sebagian besar umat Kristen mengatakan bahwa dengan kedatangannya ke dunia ini , dia (Yesus) telah meniadakan “sunat daging” dan telah menggantikannya atau memperbaharui dengan ajaran “sunat hati”
Padahal jelas sekali bahwa “sunat hati” itupun bukan ajaran Yesus dalam Perjanjian Baru, tetapi ajaran nabi Musa dalam Perjanjian Lama.
Perhatikan ayat Alkitab sebagai berikut:
“Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah lagi kamu tegar tengkuk.” (Ulangan 10:16)
Ini membuktikan bahwa “sunat daging” dan juga “sunat hati “ adalah dua perintah yang berbeda, bukan saling menggantikan satu sama lain, dan sama-sama sudah ada dan diajarkan dalam kitab Perjanjian Lama, jauh sebelum Yesus lahir ke dunia ini.
Saking pentingnya sunat (khitan) ini, Allah mengancam bagi siapapun yang tidak mentaati peraturan-Nya dengan hukuman mati. Tetapi anehnya, justru umat Kristiani tidak menggubrisnya, bahkan tidak memperhitungkannya sebagai suatu keharusan atau kewajiban untuk melakukannya. Tetapi ada juga diantara mereka yang mengatakan bahwa sunat itu hanya tradisi umat Yahudi saja. Itu merupakan alasan dicari-cari sekedar untuk membenarkan kesalahan. Tradisi itu ialah suatu perbuatan yang tidak ada dasar hukumnya (dalilnya), karena dianggap baik, kemudian dilestarikan kemudian dipelihara. Tetapi khitan bukan Tradisi, sebab dalilnya jelas ada. Alkitab mengatakan bahwa bukan Yahudi juga harus disunat. Perhatikan ayat berikut ini:
Kisah Rasul 15:5
Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata: “Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa.”
Coba kita renungkan betapa beratnya ancaman Allah dalam Alkitab bagi orang-orang tidak melaksanakan atau yang melanggar hukum sunat Tidak tanggung-tanggung bagi yang mereka yang melanggarnya diancam Allah dengan hukuman mati!
“ Dan orang yang tidak disunat , yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku.” (Kej 17:14)
Terbukti semua umat Islam melakukan sunat (khitan). Bahkan hanya untuk merayakan sunat (khitan), banyak umat Islam yang mengadakan pesta besar-besaran dalam rangka mensyukuri nikmat Allah, karena anaknya telah dikhitankan. Bahkan anak orang Islam yang belum disunat pada usia mulai dewasa, sering membuat anak itu minder karena dicemoohin sama teman-temannya. Ada juga di daerah tertentu, ketika anaknya disunat, saking bersyukurnya karena telah mengadakan acara khitanan, anaknya diarak keliling kampung dengan naik kuda atau delman/bendi.
Inilah bukti bahwa umat Islamlah pengikut sunnah nabi Ibrahim as. Yesus di khitan/sunat, umat Islam khitan, tapi umat Kristiani tidak berkhitan. Kalau begitu yang mengikuti Yesus (nabi Isa as) siapa?
Bahkan Barnabas dalam Injilnya menulis dengan jelas dan tegas sabda Yesus tentang khitan atau sunat:
Barnabas 22:2 Yesus menjawab: “Sungguh kukatakan kepadamu bahwa anjing lebih mulia dari seorang yang tidak bersunat”
Barnabas 23:15 Yesus bersabda: “Manusia yang tidak menyunat tubuhnya akan Aku cerai beraikan dia dari kalangan keluarga-Ku untuk selama-lamanya”
Barnabas 23:17 Kemudian Yesus berkata:”Tinggalkan ketakutan itu orang yang tidak mengerat kulupnya , karena dia diharamkan dari surga Firdaus”
Ayat-ayat tentang khitan/sunat dalam Injil Barnabas sangat sesuai dengan firman Allah kepada nabi Abraham dalam kej 17:14 tadi yaitu:
“Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku.”
Ada alasan lain mengapa sampai umat kristiani tidak mewajibkan khitan/sunat kepada umatnya? Jawabannya karena ulah Paulus dalam beberapa surat kirimannya dia menulis sebagai berikut:
Galatia 5:2 dan 6
(2) Sesungguhnya aku, Paulus, berkata kepadamu: Jikalau kamu menyunatkan dirimu , Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu.
(6) Sebab bagi orang-orang yang ada didalam kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai suatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih.
Coba bandingkan larangan berkhitan/sunat dari Paulus menurut Alkitab berbahasa Inggris dari berbagai versi sebagai berikut:
............................
Dalam ayat lain Paulus juga melarang bersunat, sebagaimana dalam surat kirimannya kepada jemaat di Korintus sebagai berikut:
1 Korintus 7:18-19
(18) Kalau seorang dipanggil dalam keadaan bersunat, janganlah ia berusaha meniadakan tanda-tanda sunat itu. Dan kalau seorang dipanggil dalam keadaan tidak bersunat, janganlah ia mau bersunat.
(19) Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah.
Keempat versi Alkitab berbahasa Inggris tersebut, tujuan maknanya sama, yaitu larangan Paulus untuk berkhitan. Walaupan terlihat berbeda dalam mengartikulasikannya, tetapi tujuannya sama.
Sekarang bagaimana larangan bersunat oleh Paulus, menurut bahasa-bahasa daerah:
...............
Ajaran Paulus dalam surat Kirimannya kepada jemaatnya di daerah Korintus tersebut, sangat bertentangan dengan firman Allah dalam Taurat/Musa. Allah mewajibkan khitan/sunat, bahkan bagi yang tidak bersunat diancam hukuman mati (kej 17: 14). Orang tua Yesus juga tunduk dan patuh, maka anak mereka Yesus disunat (Lukas 2:21) sesuai apa yang Allah perintahkan. Tetapi giliran Paulus, dia melarang orang bersunat. Bahkan katanya jika orang menyunatkan dirinya, Yesus tidak berguna bagi dirinya, padahal Yesus sendiri sunat, dan dia sendiri sunat, dan dia sendiri juga sunat tepat pada hari kedelapan.
Filipi 3:4-5 Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku (Paulus) lebih lagi:disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israil, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi.
PERBEDAAN DISUNAT DAN TIDAK DISUNAT
YANG DISUNAT
Karena mematuhi pada perintah Allah
Bersih
Tidak jadi cemoohan orang dan teman
Tidak punya dampak tekanan batin
Pertumbuhannya lebih baik
Mudah dibersihkan
Tidak mudah terinfeksi penyakit kelamin
Lebih sensitif
Tidak ada rasa sakit ketika ereksi
Tidak berbau busuk
Lebih percaya diri
Tidak minder ketika akan menikah
Lebih jantan dan seksi
Lebih harmonis/nikmat dalam bersenggama
YANG TIDAK DISUNAT
Tidak mematuhi perintah Allah
Kotor
Jadi cemoohan orang dan teman-teman
Berpotensi ada tekanan batin pd dirinya
Pertumbuhannya lamban
Sulit dibersihkan
Mudah terinfeksi virus & penyakit kelamin
Kurang sensitif
Terasa sakit sewaktu terjadi ereksi
Berbau busuk ujungnya
Kurang percaya diri
Merasa minder ketika akan menikah
Kurang jantan dan seksi
Kurang harmonis dalam bersenggama
________________________________________
10. Ucapan Insya Allah
Yak 4:13-17
(13) Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: “Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan disana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung”,
(14) sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.
(15) Sebenarnya kamu harus berkata” Jika Tuhan menghendakinya (Insya Allah), kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.”
(16) Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah.
(17) Jadi jika seorang tahu bagaimana harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.
INSYA ALLAH (JIKA TUHAN MENGHENDAKI) Dalam berbagai bahasa daerah ....................
Penjelasan: Alkitab mengajarkan bahwa jika mengatakan sesuatu yang belum tentu atau belum pasti terjadi, hendaklah katakan”Insya Allah (jika Tuhan menghendaki). Tapi umat Kristen begitu berani memastikan sesuatu walaupun belum terjadi. Bahkan mereka tidak mau menggunakan kata “insya Allah” (Jika Tuhan menghendaki) karena mereka merasa yakin dan pasti bahwa dengan nama Yesus segala sesuatu pasti akan terjadi.
Padahal dalam Alkitab jelas menyalahkan, bahwa siapa yang berani memastikan sesuatu yang belum pasti terjadi, adalah dosa, sebagaimana dalam Yakobus 4:15 tadi.
Lebih ekstrim lagi, mereka justru menuduh bahwa dalam agama Islam semua masih serba tidak pasti, makanya kata mereka, keselamatan dalam agama Islam belum pasti karena masih serba insya Allah. Menurur mereka, keselamatan itu hanya ada dalam nama Yesus, sebab asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat, pasti dijamin masuk surga. Padahal jika cari di dalam seluruh isi Alkitab, kata “pasti masuk surga” tidak ditemukan.
Semua umat Islam diwajibkan mengucapkan Insya Allah jika mengatakan sesuatu yang belum terjadi karena demikianlah tuntunan yang diberikan lewat Al Qur’an. Perhatikan firman Allah dalam Qs Yusuf:99 dibawah ini:
99. falammaa dakhaluu 'alaa yuusufa aawaa ilayhi abawayhi waqaala udkhuluu mishra in syaa-a (al)laahu aaminiin(a)
Artinya :
99. Maka tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf: Yusuf merangkul ibu bapanya[762] dan dia berkata: "Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman." (Qs 12 Yuusuf 99)
Qs Al Kahfi:69:
69. qaala satajidunii in syaa-a (al)laahu shaabiran walaa a'shii laka amraa(n)
Artinya :
69. Musa berkata: "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusan pun." (Qs Al Kahfi:69)
Qs Ash-Shaaffaat:102:
102. falammaa balagha ma'ahu (al)ssa'ya qaala yaa bunayya innii araa fii (a)lmanaami annii adzbahuka fa(u)nzhur maatsaa taraa qaala yaa abati if'al maa tu/maru satajidunii in syaa-a (al)laahu mina (al)shshaabiriin(a)
Artinya:
102. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar." (Qs 37 Ash Shaaffaat 102)
Penutup
Demikianlah ke 10 alasan kami sampaikan dengan panjang lebar, bahkan dengan memuat referensi dari berbagai bahasa-bahasa daerah maupun bahasa inggris. Jika pemuatan ayat-ayat Alkitab dalam bahasa-bahasa daerah ada yang kurang dipahami, mugkin karena telah terjadi perobahan ejaan baru yang berkembang mengikuti jaman. Sebenarnya masih cukup banyak bahasa daerah lain akan kami muat, mengingat terlalu banyak dan halaman artikel ini akan menjadi panjang sekali bila memuat seluruhnya. Bila ada umat Kristiani yang membaca artikel ini, semoga mereka diberi hidayah oleh Allah SWT, dibukakan pintu hatinya, untuk menuju kepada jalan yang benar. Sebab jika umat Kristiani mau benar-benar hanya mengikuti perintah Allah dan Yesus (Isa as) dalam alkitab, maka jalan satu-satunya harus masuk Islam, sebab nabi Isa (Yesus) juga seorang muslim dan beliau adalah nabi kami umat Islam juga. Menjadi pengikut Yesus yang sebenarnya, karena nabi Muhammad adalah penerus ajaran nabi Isa as.
Semoga artikel ini bisa memberikan pemahaman yang lebih dalam bagi siapa saja yang benar-benar ingin mencari kebenaran yang hakiki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar